You are like the sunset behind a mountain somewhere
And when I cannot see you I know you’re still there
Because my heart is yours, I’ll never leave you
Though we are far apart I’m by your side
My love is never gone, I feel it rise again
Through it all, now my heart is yours
You say I am the moonlight, I watch you at night
And when you cannot see me I’m still there in the sky
Because my heart is yours, I’ll never leave you
Though we are far apart I’m by your side
My love is never gone, I feel it rise again
Through it all, now my heart is yours
Because my heart is yours, I’ll never leave you
Though we are far apart I’m by your side
My love is never gone, I feel it rise again
Through it all, now my heart is yours
Didrik Solli-Tangen lahir hari musim panas 22 tahun lalu di Porsgrunn, sebuah kota yang letaknya beberapa jam perjalanan dari Oslo barat daya. Didrik memiliki masa kecil seperti anak-anak pada umumnya. Hobi dan minat yang ia tekuni di antaranya adalah bermain skating, catur dan tentu saja, jogging.
Pada saat berumur 15 tahun ia membentuk band dengan beberapa teman dekatnya dan mendapat tempat sebagai drummer. Suatu hari, tepatnya hari Senin, lead singer sebuah band membutuhkan beberapa back-up harmonies, dan dia tempatkan sebagai drummer. Di sinilah Didrik menemukan suaranya dan mulai tampil di depan teman dan keluarga, serta bergabung dengan "high school musical." Pada waktu Didrik mulai masuk sekolah menengah atas, ayahnya ingin Didrik mendapatkan guru vocal profesional dan dihubungilah Anders Vangen yang dikenal sebagai guru vocal terbaik di daerah tersebut. Ayahnya Didrik menginginkan anaknya untuk merambah ke arah klasik sebagai langkah awal. Tetapi Didrik dengan tegas menolak untuk menyanyi dengan gaya opera karena ia begitu terinspirasi oleh Robbie Williams dan karena adanya pemikiran pada saat itu yang menyatakan bahwa musik klasik adalah musik kuno. Namun, sang guru vocal perlahan-lahan memperkenalkan padanya beberapa penyanyi hebat dengan meminjamkan CD dan tidak butuh waktu lama bagi Didrik bisa mencapai nada tinggi "C".
Didrik saat ini adalah mahasiswa full-time di Barratt Due Institue, salah satu Institut seni yang pertunjukkan seninya sangat diakui di Oslo. Meskipun media Norwegia menyebut dirinya sebagai "Penyanyi Opera," Didrik sendiri sangat menyadari fakta bahwa butuh waktu bertahun-tahun latihan sebelum ia dapat menggunakan label seperti label yang diberikan media pada dirinya. Lagunya berjudul "My Heart Is Yours" memulai kehidupan yang lebih baik setelah Didrik bertemu dengan seorang penulis lagu, Hanne Sørvaag, yang juga pernah ikut bersaing dalam pemilihan songwriter lokal di tahun 2009 dan mereka bertemu di sebuah afterparty di Skien. Hanne adalah seorang seniman dan penulis lagu dari Stavanger, tinggal di Stockholm, Swedia. Di sana, ia dihubungi Fredrik Kempe yang merupakan pembuat lagu yang terkenal dan mereka bersama-sama menulis lagu untuk Didrik yang nantinya akan diikutsertakan dalam kompetisi nasional (Melodi Grand Prix) 2010. Pada tanggal 6 Februari, Didrik meraih kemenangan yang meyakinkan di kompetisi tersebut yang diselenggarakan di Oslo Spektrum dan kemenangan itulah yang membuat Didrik merasa tersanjung dan bangga untuk mewakili Norwegia di arena Telenor Oslo pada tanggal 29 Mei dalam sebuah laga yang disebut Eurovision Song Contest 2010 dengan sebuah lagu yang berjudul "My Heart Is Yours".
IMROEE | About Didrik Solli-Tangen - My Heart Is Yours - Seperti apa sebenarnya lagu yang berjudul “My Heart Is Yours” ini? Kalau kamu pernah mendengar lagu dari Andrea Bucelli (Con te partirò/It’s Time to Say Goodbye), Josh Groban (You Raise Me Up) atau Il Divo (Feeling) maka kamu sudah bisa menebak seperti apa lagu yang dibawakan oleh Didrik ini. Yes, sebuah lagu ballad klasik yang lebih meng-explor kekuatan vocal yang membuat kita merinding mendengarkannya. Di awal-awal lagu suara Didrik terdengar agak samar-samar seperti gak niat nyanyi, tetapi itu hanyalah berlangsung di 2 baris lirik pertama dan seterusnya andaikan bisa diplot ke dalam sebuah kurva akan membentuk sebuah kurva persamaan linier yang terus mananjak. Terutama bagian terakhir dari lagu ini yang tidak akan mudah dilupakan, suara Didrik begitu tinggi, bervibra dan panjang… Asyik sekali dan sangat menenangkan batin lagunya. Dan entah mengapa saat menikmati lagu “My Heart Is Yours”-nya Didrik ini, saya seperti berada di dalam sebuah gereja sedang mendengarkan lagu Antar Bacaan dan lagu Pengantar Injil (I’m a Catholic, that’s why I said like that). I love this song so much! I sang this song although I can’t reached the tones.
Post a Comment